Summit Abiyoso "Pendakian di Kota Sendiri"

Ini tentang cerita dari negeri yang indah dimana ada canda tawa , suka duka dalam sebuah kebersamaan.
Sunrise dipuncak natas angin sendirian, jomblo awesome hehehe


Perjalanan di mulai dari Universitas Muria Kudus , 21 September 2015 jam 19.00 . Iya kami janjian jam 19.00 malam di Alfamart depan Kampus UMK ,namun begitulah tradisi orang jawa punya jam tersendiri, sehingga kami saling tunggu menunggu. Dari janjian jam 7 malam, akhirnya kami fix berangkat jam 8 malam dan melakukan perjalanan ke desa rahtawu (Kudus). Setelah sampai di DAWE kami masih harus menunggu teman kami sambil mengisi bensin dulu untuk bekal si motor dalam perjalanan sampai pos pendakian Abiyoso.

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan kami, dan tepat jam 9 malam kami sampai di pos dan bergegas untuk menitipkan motor kami ke penitipan. Di penitipan kami melakukan check ulang semua perkap yang kami butuhkan untuk melakukan pendakian seperti senter, matras, sleeping bed (SB), dan bekal makanan yang tak boleh kelupaan.

10.30 malam , kami pun melanjutkan perjaalanan ke puncak abiyoso malam hari itu, kecerian, kegembiraan, canda tawa mengiringi kami sepanjang jalan waktu itu. capek , lelah pun gak terasa karena adanya canda dan kerbersamaan dalam sepanjang perjalanan. walaupun jalan pun kami nggeremet seperti keong , kami tetep semangat. Target awal yang hanya 4 jam pendakian molor karena ternyata kami sedikit kesasar ke track yang salah sehingga memaksa kami untuk mencari jalan yang benar, dan alhamdulillah akhirnya kami kembali kejalan yang benar hehehehhe

Setelah melanjutkan pendakian akhirnya kami sampai diwarung dekat dengan Pertapaan Eyang Abiyoso untuk sejenak istirahat dan menikmati kopi untuk mengusir hawa dingin, walopun kopi panas itu hanya bertahan 2 menit panasnya akibat tersambar udara dingin malam itu. Tepat jam 3 didni hari kami melanjutkan pendakian yang tinggal sebentar itu walaupun lumayan lelah dan mata ngantuk. Tak lama kami melakukan pendakian kami sampai dipuncak Natas Angin. 

Sebenarnya masih ada  puncak namun karena track yang begitu emejing dikelilingi jurang dikanan kiri dengan track yang sempit dan terjal kami memutuskan untuk memutuskan melihat sunrise dari puncak natas angin karena track selanjutkan tidak memungkinkan bagi rombongan kami yang di dalamnya ada perempuannya. Sambil menunggu sunrise kami menyalakan kompor untuk menyeduh kopi dan akhirnya sunrisepun terlihat dari puncak begitu indah nan ranum membuat ku berdetak akan ciptaanNya....
Dan diatas kami segera melakukan ritual wajib *eh jangan salah paham dulu, ritual kami bukan untuk mencari pesugihan atau mencari ilmu kebal, ritual kami adalah narsis (timing is cekrek cekrek) hahahha
Sekian kisah pendakian Abiyoso saya, next akan berlanjut ke pendakian seberang....
thanks untuk kegilaan yang tercipta bersama kalian selama pendakian

menikmati mie tanpa kuah, nostalgila masa kecil

Selfie dikit cekrek

Ritual inlah yang dapat mengusir rasa lelah


SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar: